Senin, 10 November 2014

HAPPY BIRTHDAY



PESTA YANG SEMPAT TERTUNDA





Bulan favorit saya, Si Oktober sudah menyisakan berbagai peristiwa penting di negeri ini dan menimbulkan beberapa kegemparan di dunia nyata maupun maya. Ada penobatan Bapak Jokowi – Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, pengangkatan wanita lulusan SMP sebagai Menteri, blognya anak Presiden yang langsung heboh, Kota Bekasi yang di-bully di twitterland, sampe aksi maju mundurnya Tante Syahrini. Namun dari semua itu, tentunya yang paling penting adalah ulang tahun saya yang memang jatuh di bulan Oktober.



Dan di awal November ini perayaan ulang tahun manusia-manusia keren berbintang Libra, yang juga anggota Couchsurfing dilaksanakan. Ulang Tahun boleh September-Oktober, tapi pestanya November. Saya sih berharap dilanjutin makannya Desember, terus eek-nya Januari. Biar anti-mainstream gitu lah.

Tercatat ada 7 orang Couchsurfer Bangka dan 1 orang Couchsurfer Pontianak yang kebagian jatah sebagai Libra dan dirayakan pada tahun ini.


Jika pernah ada nikah massal, maka sekarang ulang tahun massal. Dan the best part-nya adalah surprise cakes by chef @eliscasutanto. Bener-bener terkejut karena gak siap buat nyiapin diri “dipaksa” foto barengan kue-kue manis itu. Saya selalu salut sama orang yang punya estetika yang baik di dalam melakukan pekerjaannya. Dan wanita satu ini bener-bener total dalam melakukan pekerjaannya. Bagi yang penasaran melihat hasil imajinasinya, bisa kunjungi akun Facebook : Elisca Sutanto atau di Instagram-nya.



Perayaan pun berlanjut keesokan harinya. Kita langsung nge-bolang menuju selatan Pulau Bangka. Disana kita dijamu oleh seorang dokter yang lagi nyaru jadi bidan. Saya sih manggilnya dokter cabul. Dia sendiri sih ngakunya dukun beranak. Yah, biasalah… Pria ini mungkin lagi krisis paruh baya. Jadi susah nentuin siapa dia sebenarnya.



Heboh??? Itu mutlak. Dari yang mulai salah pesen makanan gegara coretan tangan yang males, ada yang gak tahan panas namun ngotot tetep mau ke pantai,  foto-foto ala anak alay kehabisan batere, sampe mundur-mundur cantiknya Mami Syahrini, gak pakai highheels tapi pake ban mobil.



Kalau lagi seperti ini, kita bisa merasakan betapa penting persahabatan itu. Karena sebenarnya di dalam persahabatan itu sebenarnya terkandung nilai bagaimana bisa menerima kekurangan orang lain dan mampu meredam keegoan pribadi masing-masing demi menjaga perasaan orang lain.



Semoga kita  bisa menjadi pribadi yang selalu bisa mendapatkan sahabat di manapun berada dan menjadi orang yang selalu dirindui oleh para sahabat kita.




HAPPY BIRTHDAY LIBRA

“timbangan kita boleh satu, tapi cinta kita tak terhitung jumlahnya buat semuanya”

BACK To My Blog



Bicara Mudah, Disiplin itu yang Susah


Akhirnya saya kembali menemukan blog ini yang telah ditelantarkan sekian lama akibat kemalasan dan ketidakpedulian yang sulit dimaafkan.



Sebenarnya niat untuk kembali mengurusi blog yang isinya baru segelintir ini dikarenakan melihat kegigihan beberapa orang yang masih bisa menyempatkan waktu mereka yang padat merayap namun masih mampu untuk menumpahkan isi pikiran dan pengalamannya ke dalam blog pribadi masing-masing. Sebut saja Mbak Trinity yang telah keliling dunia selama bumi mengelilingi matahari dalam satu kali putaran, Mas Alit Susanto yang sering membuat galau kaum tuna asmara dan jualan iklannya yang pas ramuannya, Bang Raditya Dika dengan segala macam kambing dan hewan masa purbanya, atau teman saya Si Aceh Hitam Manis dengan blog Cilet-Cilet-nya. Mereka semua masih mempunyai waktu untuk mengisi halaman blognya, memberi inspirasi dan informasi bagi semua orang dengan caranya sendiri-sendiri.



Dan mengapa saya tidak bisa sedisiplin mereka???



Terkadang saya berpikir bahwa sifat dan kebiasaan jelek yang jarang selesai melakukan suatu hal sampai benar-benar selesai sudah terlampau akut. Apakah ini keturunan atau sebuah berkah, saya tidak pernah mau ambil pusing. Yang pasti ketika rasa malas itu mengajak saya untuk menemaninya, maka saya hanya berteman dengan makanan atau cuma sekedar berbaring di kamar sembari menatap televisi. Setelahnya,,,,, tidurrrr.....



Menulis memang menjadi salah satu hasrat saya sejak zaman SMU. Banyak mading dan koran yang sering menunggu tulisan saya. Dan ituuu duluuu….,

Kebiasaan menulis ini berbanding lurus dengan hobi membaca. Namun tidak seperti membaca, keinginan menulis ini memang dirasa lebih berat untuk diwujudkan. Menumpahkan apa yang kita pikirkan, apa yang kita rasakan, apa yang kita alami, dan apa yang kita inginkan tidak semudah apa yang kita bicarakan ke orang lain. Dan itu menjadi tantangan berat untuk model manusia seperti saya.



Belajar dari contoh dan masalah akut tersebut, sekarang saya bertanya kepada diri sendiri bahwa sampai kapan saya akan berubah untuk menjadi manusia yang mengikuti hasratnya dan menikmatinya sebagai salah satu karunia yang diberikan Sang Pencipta? Jika travelling ke berbagai tempat sebagai salah satu hasrat terbesar saya sudah diwujudkan sedikit demi sedikit, mengapa juga menulis harus saya tinggalkan dengan sia-sia?



Blog ini memang begitu sederhana dengan tampilan yang seadanya. Jujur saya tidak mahir menjadikan blog ini seindah Taj Mahal atau Raja Ampat. Namun paling tidak ini bisa menjadi salah satu sarana untuk menyalurkan apa yang menjadi keinginan saya dan syukur-syukur dapat memberikan info ataupun sekedar bacaan ringan buat orang lain.



Semoga keinginan ini tetap kuat dan bisa meningkatkan kedisiplinan diri. Tak masalah bagaimana nanti hancur leburnya susunan kata di blog ini -harap dimaklumi-, namun bagi saya, untuk sementara ini, ketika setiap apa yang saya pikirkan dapat terangkai menjadi kata dan kalimat maka itu sudah cukup. Saya belum bisa sejago Andrea Hiratta atau Agustinus Wibowo dalam bercerita. Tapi selalu berharap bisa seperti mereka secepatnya. 

Saya mengucapkan “Selamat Datang Kembali” kepada diri sendiri.
Dan mengucapkan “Selamat Menikmati” bagi mereka yang mungkin “tersesat” atau “telah disesati” untuk membaca apa yang ada di blog ini.... :-)